Bencana-bencana Negeri Panda
Selasa, 22 Juni 2010 – 11:31 WIB
BEIJING - Pekan ini menjadi minggu bencana bagi Tiongkok. Wilayah selatan dan tengah negeri panda itu diguyur hujan lebat sejak 13 Juni. Sedikitnya 175 orang tewas dalam bencana alam tersebut. Sementara sebanyak 1,7 juta warga lainnya terancam kehilangan rumah. Di luar itu, ada ledakan tambang di Kota Pingdingshan yang merenggut nyawa sekitar 47 orang.
"Dalam beberapa hari ke depan, hujan deras masih akan mengguyur wilayah selatan. Karena itu, kami akan meningkatkan upaya pencegahan supaya tidak sampai terjadi bencana," tandas Perdana Menteri (PM) Wen Jiabao, dalam siaran televisi nasional, seperti dikutip Agence France-Presse. Selain menewaskan 175 orang, banjir yang merendam Tiongkok selama sepekan terakhir itu juga membuat 107 orang raib.
Kementerian Urusan Sipil Tiongkok meramalkan bahwa kerugian akibat banjir mencapai CNY 29,6 miliar (sekitar Rp 39,2 triliun). "Kami sedang berada pada tahap yang krusial. Kami harus benar-benar siap," imbuh Wen, dalam kunjungannya di wilayah Guangxi kemarin. Selain Guangxi, wilayah yang paling parah terendam banjir adalah Fujian, Jiangxi dan Hunan. Sekitar 35 sungai di wilayah itu meluap.
Sementara itu, ledakan Tambang No 2 Xingdong yang terletak di Kota Pingdingshan, Provinsi Henan, masih belum diinvestigasi penyebab pastinya. Yang jelas, bencana satu ini juga telah merenggut sejumlah besar nyawa. (hep/dos)
BEIJING - Pekan ini menjadi minggu bencana bagi Tiongkok. Wilayah selatan dan tengah negeri panda itu diguyur hujan lebat sejak 13 Juni. Sedikitnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan