Bencana di Sulsel Akibat Kerusakan di Area Gunung Latimojong
Berkurangnya tutupan hutan di bentang Pegunungan Latimojong akibat aktivitas tambang tidak lepas dari keterlibatan pemerintah daerah.
Sebagian besar masyarakat kemungkinan masih mengingat peristiwa tahun 2015 saat ditangkapnya Kepala Dinas Kehutanan Luwu dan mantan Kepala Desa Mappetajang Kecamatan Bassesangtempe (Bastem) yang terlibat kasus pemberian izin dan pembalakan hutan lindung tahun 2013.
Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Sulsel menyebut Kabupaten Luwu, Sidrap, Wajo, Enrekang dan Pinrang memiliki bentangan penyangga yang sama yaitu Pegunungan Latimojong yang merupakan gugusan pegunungan Verbeek dengan berbagai keunikan di dalamnya.
Longsor dan banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten dalam bentangan Pegunungan Verbeek Latimojong bukanlah hal yang baru terjadi.
Begitu juga di Kabupaten Luwu. Meskipun tragedi di awal Mei 2024 menjadi salah satu bencana yang terbesar dan memilukan. (Antara/jpnn)
Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di lima kabupaten di Sulsel akibat kerusakan alam di area Gunung Latimojong.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Pandawa Ganjar Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Latimojong
- Gandeng TNI AL, Mulung Parahita Gelar Aksi Nyata Terhadap Darurat Iklim
- Kartu Pos dari Garda Terdepan Perubahan Iklim
- Dari Puncak Gunung Latimojong Terdengar Selamat Hari Pers Nasional
- 6 Poin Kesimpulan RDPU Komite I DPD dengan Konsorsium Pembaruan Agraria
- Polisi Harus Serius Kejar Buronan Kasus Mafia Tanah