Bencana Hidrometeorologi Basah di Banten, 9 Warga Meninggal Dunia

Bencana Hidrometeorologi Basah di Banten, 9 Warga Meninggal Dunia
Ilustrasi: Anggota BPBD Kabupaten Pandeglang dan Babinsa memantau kondisi banjir di Desa Idaman, Pandeglang, Banten, Kamis (5/12/2024). . ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/YU

jpnn.com - SERANG - Bencana hidrometeorologi basah di Provinsi Banten mengakibatkan sembilan warga meninggal dunia.

"Informasi yang saya dapatkan sampai kemarin itu sekitar sembilan orang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Nana Suryana di Serang, Kamis (12/12).

Nana mengatakan bahwa korban jiwa akibat peristiwa itu terdapat di tiga wilayah kabupaten, yakni Serang, Pandeglang, dan Lebak.

Menurut Nana, korban jiwa tersebut karena terseret arus banjir yang disebabkan curah hujan tinggi, tertimpa reruntuhan rumah, dan tertimpa pohon akibat puting beliung.

Dia menyebutkan pada kasus terakhir di Kabupaten Serang meski hujan pada Senin (9/12) hanya sebentar, tetapi membuat tiga orang terseret arus Sungai Irigasi Baros.

Selain itu Nana mengatakan di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, masih membutuhkan bantuan peralatan evakuasi akibat volume air yang meningkat.

Sementara di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, banjir dinyatakan surut.

Nana mengatakan perlu ada normalisasi sungai untuk mencegah luapan air ke permukiman warga, mengingat intensitas curah hujan tinggi beberapa waktu lalu menyebabkan 30 persen air lebih tinggi dari biasanya, sehingga menyebabkan luapan aliran sungai.

BPBD Banten menyebut bencana hidrometeorologi basah di Banten menyebabkan sembilan warga meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News