Bencana Hidrometeorologi Basah di Banten, 9 Warga Meninggal Dunia

Bencana Hidrometeorologi Basah di Banten, 9 Warga Meninggal Dunia
Ilustrasi: Anggota BPBD Kabupaten Pandeglang dan Babinsa memantau kondisi banjir di Desa Idaman, Pandeglang, Banten, Kamis (5/12/2024). . ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/YU

Nana menjelaskan banjir dari Kabupaten Lebak dari luapan hilir sungai Ciberang, Ciliman, dan Cilemer, hingga sampai ke Kecamatan Patia dan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

Kemudian, banjir di Kecamatan Labuan dari luapan Sungai Cipunten Agung dimana aliran air turun dari Gunung Akarsari, Gunung Pulosari, Gunung Karang.

Sementara, di Kecamatan Mandalawangi, Pulosari, Cisata, termasuk Cisata kemarin (11/12) juga terdampak aliran air gunung akibat hujan lebat.

Nana mengatakan potensi bencana hidrometeorologi basah di Banten masih ada hingga akhir 2024.

Oleh karena itu, dengan unsur pentahelix, pihaknya akan melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan ke laut sebelum mencapai ke darat.

"Jadi, jangan khawatir, misalnya supaya Jakarta tidak hujan, tidak kebanjiran, di Banten diturunkan hujan, tetapi di laut," kata Nana. (antara/jpnn)

BPBD Banten menyebut bencana hidrometeorologi basah di Banten menyebabkan sembilan warga meninggal dunia.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News