Benci FPI Jangan Gunakan Simbol Etnis
Senin, 19 Maret 2012 – 17:53 WIB

Benci FPI Jangan Gunakan Simbol Etnis
"Pro dan kontra FPI dengan menggunakan simbol etnik dan suku tertentu termasuk senjata dan pita kepala yang identik dengan suku tertentu, mudah memancing reaksi bagi etnik dan suku yang lain," ujarnya.
Baca Juga:
Bangsa Indonesia, lanjutnya, adalah bangsa yang sangat besar dan majemuk. Keberagaman dan kemajemukannya pun sangat tumpang-tindih. Ada suku tertentu sekaligus penganut agama tertentu, di situ terdapat sisi sensitifitas dari perbedaan yang sangat mudah disulut menjadi pemicu konflik horisontal.
Apalagi, masyarakat dewasa ini sangat rentan konflik akibat pertarungan politik, kesenjangan ekonomi, dan ketidakadilan hukum.
"Peristiwa di Pontianak dan Palangkaraya bisa segera diredam karena adanya kesigapan aparat kepolisian dan TNI yang bertindak cepat saat itu. Kalau sedikit saja lengah, pasti lain jalan ceritanya," tegas Slamet.
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf mengingatkan semua pihak agar menghindarkan penggunaan identitas primordial
BERITA TERKAIT
- Puluhan Pelajar Nakal di Purwakarta Dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung
- Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter AY Naik Penyidikan
- Prabowo kepada Wartawan: Bagian Saya Marah-marahi Menteri, Nah Kalian Keluar
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba