Bendera Demokrat Dirusak, Pak Jokowi Keluarkan Peringatan
jpnn.com, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo ikut merespons perusakan sejumlah bendera Partai Demokrat di Jalan Sudirman Pekanbaru, Sabtu (15/12). Kebetulan, insiden itu terjadi bersamaan dengan kunjungan kerja Jokowi ke Kota Bertuah.
Nah, saat dimintai tanggapan oleh jurnalis usai bersilaturahmi dengan Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatra (Pujakesuma) di Hotel Grand Suka, Pekanbaru, Jokowi memberikan tanggapan singkat.
Menurut suami Iriana, siapa pun yang terlibat kontestasi, baik calon legislatif maupun partai, harus bersama-sama menjaga ketenangan dan kesejukan tahun politik.
"Jangan sampai ada yang memanas-manasi dengan cara yang tidak beradab, tidak beretika. Semuanya, ini kita bicara untuk semua tim, untuk semua partai, untuk semua caleg, harus saling menghargai dan hormati," kata Jokowi.
Tindakan itu menurutnya harus tergambar dalam bertutur kata maupun pemasangan spanduk, baliho, bendera atau atribut lainnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sedih melihat atribut partainya dirusak. Dia bahkan sempat berkata bahwa dirinya bukanlah kompetitornya Presiden Joko Widodo yang kebetulan sedang berkunjung ke Pekanbaru.
"Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar, berjuang dengan cara-cara yang baik, yang amanah sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang. Tapi kenyataannya ini yang kami dapatkan," katanya.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo ikut merespons perusakan sejumlah bendera dan baliho Partai Demokrat di Jalan Sudirman Pekanbaru
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang