Bendera Oranye

Oleh: Dahlan Iskan

Bendera Oranye
Foto: Straitstimes

Zhengli melakukan penelitian terhadap gua-gua kelelawar. Yang dulu dianggap sumber wabah SARS.

Setiap kali masuk gua dia mengenakan pakaian antivirus secara lengkap. Sambil terus menahan bau busuk di dalam gua itu.

Yang dia kerjakan di dalam gua itu adalah mengumpulkan kotoran (tahi) kelelawar. Untuk dibawa pulang. Sebagai bahan penelitian.

Semua gua di 28 provinsi di Tiongkok sudah dia masuki. Dialah kolektor tahi kelelawar paling lengkap di dunia. Dia punya semua tahi kelelawar dari jenis apa pun yang ada di seluruh Tiongkok.

Peneliti ini bekerja di laboratorium Biosafety National Tiongkok. Lokasi laboratoriumnya di Kota Wuhan.

Begitulah ceritanya mengapa ada isu yang sempat viral. Bahwa virus ini datang dari laboratorium yang bocor.

Peneliti itu pun jadi bulan-bulanan media sosial. Dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas matinya begitu banyak manusia.

Hujatan itu dilancarkan berhari-hari. Kian lama kian kejam. Sampai ada yang menyebut peneliti itu sebagai ”induk segala setan”.

Dokter itu sendiri punya bukti. Ia sendirilah yang terkena virus itu. Ia kemudian dirawat dan kemarin dulu meninggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News