Bendera Oranye

Oleh: Dahlan Iskan

Bendera Oranye
Foto: Straitstimes

Baru belakangan hoaks itu reda sendiri. Terutama setelah diumumkan bahwa asal virus Wuhan dari pasar ikan yang juga menjual kelelawar dan ular.

Ada kemungkinan darah dari kelelawar dan ular itu muncrat ke mana-mana. Termasuk ke tangan orang yang memotong-motong binatang itu. Atau juga liur binatang itu ikut muncrat ke manusia.

Sebagai bukti korban terbanyak virus Wuhan awalnya adalah mereka yang memiliki kios di pasar itu. Bukan para pegawai laboratorium.

Untung saja laboratorium tahi kelelawar itu tidak sampai jadi sasaran kemarahan dan kekerasan.

Kisah merebaknya virus Wuhan ini mengingatkan saya ke Carlos Ghosn.

Mantan CEO Renault-Nissan-Mitsubishi itu berhasil lari dari Jepang dengan memanfaatkan kelengahan orang Jepang. Yakni ketika mereka sibuk dengan liburan akhir tahun 2019. Yang di Jepang dirayakan dengan berbagai acara televisi yang paling menghebohkan.

Virus Wuhan tidak kalah hebat dari Ghosn.

Kehadiran virus ini sebenarnya sudah disadari tanggal 22 Januari. Setelah banyak jatuh korban.

Dokter itu sendiri punya bukti. Ia sendirilah yang terkena virus itu. Ia kemudian dirawat dan kemarin dulu meninggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News