Bendera PDIP Dibakar, Ari: Pintu Masuk Upaya Menjatuhkan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menduga unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang diwarnai aksi membakar bendera PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), memiliki agenda terselubung.
Aktor utama di balik aksi tersebut kemungkinan menginginkan pemerintahan Presiden Joko Widodo jatuh. Indikasinya, sangat terlihat jelas.
RUU tersebut merupakan usulan DPR dan pemerintah sudah memutuskan untuk menunda pembahasan.
Namun, dalam tuntutan pengunjuk rasa, salah satunya malah mendesak agar MPR menggelar sidang Istimewa untuk memberhentikan Presiden Jokowi.
Salain itu, unjukrasa juga diwarnai aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan.
Terkesan ulah tersebut sengaja dilakukan segelintir oknum, untuk memancing reaksi agar para kader partai berlambang banteng moncong putih menjadi gelap mata.
"Makanya, saya bilang bagi para aktor politik yang berada di balik penolakan RUU HIP, momentum itu menjadi pintu masuk untuk menjatuhkan pemerintah," ujar Ari kepada jpnn.com, Jumat (26/6).
Pembimbing program doktoral di pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian memerinci kemungkinan alasan sebenarnya aksi digelar.
Bendera PDIP dibakar saat aksi menolak RUU HIP, Ari Junaedi menilai, arahnya untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin