Bendera PDIP Dibakar, Ari: Pintu Masuk Upaya Menjatuhkan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menduga unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang diwarnai aksi membakar bendera PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), memiliki agenda terselubung.
Aktor utama di balik aksi tersebut kemungkinan menginginkan pemerintahan Presiden Joko Widodo jatuh. Indikasinya, sangat terlihat jelas.
RUU tersebut merupakan usulan DPR dan pemerintah sudah memutuskan untuk menunda pembahasan.
Namun, dalam tuntutan pengunjuk rasa, salah satunya malah mendesak agar MPR menggelar sidang Istimewa untuk memberhentikan Presiden Jokowi.
Salain itu, unjukrasa juga diwarnai aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan.
Terkesan ulah tersebut sengaja dilakukan segelintir oknum, untuk memancing reaksi agar para kader partai berlambang banteng moncong putih menjadi gelap mata.
"Makanya, saya bilang bagi para aktor politik yang berada di balik penolakan RUU HIP, momentum itu menjadi pintu masuk untuk menjatuhkan pemerintah," ujar Ari kepada jpnn.com, Jumat (26/6).
Pembimbing program doktoral di pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian memerinci kemungkinan alasan sebenarnya aksi digelar.
Bendera PDIP dibakar saat aksi menolak RUU HIP, Ari Junaedi menilai, arahnya untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
- Brando PDIP Minta Dispenda Kawal Ketat Kebijakan Pramono Turunkan Tarif BBM Kendaraan untuk Warga Jakarta
- Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Ternyata...
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku
- Koordinator Gerakan Indonesia Cerah Tanggapi Kelompok yang Kerap Sudutkan Jokowi
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak