Bendera Putih Bukan Lagi Tanda Kekalahan, Tapi Menjadi Simbol Persatuan di Malaysia Saat 'Lockdown'
Malaysia juga mengalami peningkatan diagnosis kesehatan mental.
"Orang-orang telah terputus dari sistem yang biasanya menyokong mereka, serta dari mekanisme untuk menghadapi situasi saat ini yang efektif," kata Anita.
"Jumlah kasus COVID-19 yang meroket, kehilangan orang yang dicintai, dan dampak ekonomi dari pandemi berkontribusi pada peningkatan jumlah orang yang didiagnosis menderita depresi."
Gerakan Bendera Putih
Masalah terkait kesehatan mental di Malaysia telah memicu sebuah gerakan sosial online yang dikenal sebagai gerakan "Bendera Putih".
Ini dimulai ketika Nik Faizah Nik Othman, seorang pengusaha dan politisi, membuat unggahan di Facebook yang mendorong orang untuk mengibarkan bendera putih di luar rumah mereka, jika mereka membutuhkan bantuan.
"Saya memulai kampanye ini untuk memberi harapan kepada orang-orang untuk melanjutkan hidup mereka selama pandemi ini," katanya.
Dia tidak menyangka unggahannya akan menjadi viral. Dalam waktu kurang dari 24 jam, unggahan tersebut sudah di-'share' lebih dari 20.000 kali.
"Saya terinspirasi untuk menulis unggahan itu, setelah melihat kesulitan yang dialami komunitas saya dan meningkatnya kasus bunuh diri," kata Nik Faizah.
Banyak warga di Malaysia berusaha untuk memenuhi kebutuhan saat lockdown skinst pandemi covid
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata