Bendera Putih Bukan Lagi Tanda Kekalahan, Tapi Menjadi Simbol Persatuan di Malaysia Saat 'Lockdown'

"Mengibarkan bendera putih adalah alternatif bagi mereka yang membutuhkan bantuan dan untuk mengingatkan tetangga dan komunitas mereka untuk memberi bantuan dengan segera."
Anita Abu Bakar mengatakan kampanye ini telah membantu meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental di Malaysia dan menginspirasi orang untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
"Inti dari pandemi ini adalah kita sekarang dapat menormalisasi diskusi tentang kesehatan mental, menghilangkan rasa malu, serta takut untuk berbicara."
Sebuah aplikasi online kemudian dibuat oleh sekelompok mahasiswa beberapa hari setelah gerakan itu diluncurkan, yang memungkinkan warga untuk mengumpulkan informasi di mana bendera putih dikibarkan, serta bank makanan di daerah mereka.
Aplikasi ini memainkan peran penting, sehingga masyarakat luas mengetahui tentang bendera putih yang dikibarkan Tasha. Ia kemudian secara cepat menerima sumbangan yang bisa digunakan untuk membantu memberi makan keluarga dan bayinya yang baru lahir.
"Orang-orang yang datang, meski hanya sedikit, banyak membantu saya," katanya.
Holdifedarry Parimin, adalah warga Malaysia yang dulunya bekerja di industri perhotelan dan sekarang terkena damapk buruk pandemi.
Pria berusia 25 tahun itu kini bekerja sebagai sopir pengantar makanan dengan pendapatan yang tidak konsisten, sehingga tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.
Banyak warga di Malaysia berusaha untuk memenuhi kebutuhan saat lockdown skinst pandemi covid
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun