Bendung Akbar Tandjung, JK Rapatkan Barisan

Bendung Akbar Tandjung, JK Rapatkan Barisan
Bendung Akbar Tandjung, JK Rapatkan Barisan
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla belum mau menyerah. Meski peluangnya terus mengecil -setelah nama Akbar Tandjung menguat di internal Golkar-, JK tetap membidik posisi calon wakil presiden untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pilpres Juli nanti.

JK langsung merapatkan barisan dengan mengumpulkan sejumlah pejabat teras DPP Partai Golkar di Kantor Wakil Presiden, Selasa (21/4). Para kader Golkar itu ditugasi khusus untuk bernegosiasi tentang rencana koalisi Golkar dengan Tim Sembilan Partai Demokrat, tim yang ditugasi SBY (ketua Dewan Pembina Partai Demokrat) untuk membahas format koalisi di pemerintahan dengan partai-partai lain.

Yang pertama ditemui JK adalah Ketua DPP Partai Golkar Muladi dan Ketua DPP Partai Golkar Andi Mattalatta. Mereka dikabarkan menjadi ujung tombak negosiasi syarat-syarat koalisi antara Partai Golkar dan Partai Demokrat. Di kalangan internal Golkar, nama Muladi, Andi Mattalatta, Burhanuddin Napitupulu, Firman Soebagyo, dan Yorys Raweyay dikenal sebagai promotor kembalinya duet SBY-JK.

Setelah itu, muncul Ketua Dewan Penasihat Golkar Surya Paloh, anggota Dewan Penasihat Golkar Tanri Abeng, fungsionaris Golkar yang juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, serta Wakil Ketua MPR yang juga adik ipar JK, Aksa Mahmud. Hadir pula mantan Menteri Hukum dan HAM yang kini menjadi Dubes RI di Moskow Hamid Awaluddin, serta Ketua BKPM Muhammad Luthfi. ''Kami hanya membahas bagaimana agar partai tidak terpecah. Jangan pecah dulu, baru dibahas," elak Tanri.

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla belum mau menyerah. Meski peluangnya terus mengecil -setelah nama Akbar Tandjung menguat di internal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News