Bendungan Jebol, Ribuan Rumah di 7 Kecamatan Terendam
Senin, 07 Januari 2013 – 09:00 WIB
"Ini yang terparah selama kurun waktu 50 tahun belakangan ini. Bobolnya bendungan karena faktor alam" tukasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangkep, Ir Syafei Yasin saat ditemui FAJAR di lokasi bendungan, mengatakan amat khawatir dengan kondisi bendungan Tabo-tabo yang jebol itu. Ia pun menyerukan agar warga di tujuh Kecamatan, tetap siaga menghadapi bencana banjir. Untuk penanggulangan korban jiwa, Syafei menuturkan akan melakukan evakuasi warganya, jika kondisi jebolnya bendungan dan arus air di bendungan tersebut, makin parah. "Kami akan terus melakukan pemantauan di bendungan, jika sudah parah, maka seruan relokasi akan kami lakukan," pungkas Syafei.
Di tempat yang sama Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid Batara, mengungkapkan tak hanya musibah banjir yang dikhawatirkannya, namun pula dengan bobolnya salah satu pintu air di bendungan Tabo-tabo, maka ketersediaan cadangan air untuk persiapan menghadapi musim kemarau akan berkurang bahkan nyaris habis. Dengan demikian awal bulan Mei mendatang, Kabupaten Pangkep, diprediksi mengalami kekeringan.
"Jika dibiarkan terus begini, praktis Kabupaten Pangkep akan mengalami kekeringan pada musim kemarau mendatang," ujarnya. Syamsuddin berharap, jebolnya bendungan tersebut segera ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
PANGKEP -- Bendungan Tabo- tabo yang berada di Desa Tabo-tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep jebol sepanjang 50 meter, Minggu (6/1). Akibatnya
BERITA TERKAIT
- Marisa Putri, Mahasiswi Penabrak Wanita di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif