Bendungan Temef jadi Kunci Ketahanan Pangan di NTT

Bendungan Temef jadi Kunci Ketahanan Pangan di NTT
Peresmian Bendungan Temef, yang berlokasi di Desa Oenino dan Desa Kobaki, berada di daerah aliran sungai Noel Benanain dengan panjang mencapai 45,48 kilometer dan luas sekitar 550,98 kilometer persegi. Foto dok. Indra Karya

jpnn.com, JAKARTA - Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan salah satu proyek strategis nasional garapan PT Indra Karya sejak 2017. 

Keberadaan bendungan itu penting untuk menjaga ketersediaan air mendukung kesejahteraan dan ketahanan pangan. 

Dengan luas area genangan mencapai 297 hektare dan daya tampung sebesar 45 juta meter kubik, bendungan itu dirancang untuk mereduksi banjir hingga 15 persen di wilayah Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.

“Kami berharap bendungan-bendungan ini bisa menjadi sumber daya air utama untuk wilayah sekitarnya, terutama bagi para petani dan masyarakat setempat,” jelas Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora dalam pernyataan resminya, Jumat (4/10).

Dia menambahkan Bendungan Temef merupakan bendungan strategis nasional keempat yang dikerjakan oleh perusahaan pelat merah tersebut di NTT.  

Bendungan itu akan menyediakan kebutuhan air baku bagi sekitar 28 ribu keluarga di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka. 

Bendungan itu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1,0 MW.

Selain itu, Bendungan Temef diharapkan dapat menjadi pendorong utama pembangunan infrastruktur air di NTT, serta membantu menciptakan kesejahteraan dan ketahanan pangan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Bendungan Temef penting untuk menjaga ketersediaan air mendukung kesejahteraan dan ketahanan pangan di NTT

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News