Bendungan Temef jadi Kunci Ketahanan Pangan di NTT

Bendungan Temef jadi Kunci Ketahanan Pangan di NTT
Peresmian Bendungan Temef, yang berlokasi di Desa Oenino dan Desa Kobaki, berada di daerah aliran sungai Noel Benanain dengan panjang mencapai 45,48 kilometer dan luas sekitar 550,98 kilometer persegi. Foto dok. Indra Karya

Sementara itu, Presiden Jokowi menyebutkan proyek pembangunan Bendungan Temef menelan biaya sekitar Rp 27 triliun dan diharapkan bisa mengairi sawah kurang lebih 4.500 hektare.

Keberadaan bendungan-bendungan di NTT akan sangat bermanfaat bagi para petani dalam menanam padi, jagung, dan singkong.

"Oleh sebab itu, pemerintah dalam sepuluh tahun ini telah membangun empat bendungan di NTT, yakni Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan sekarang Bendungan Temef," ungkap Presiden Jokowi.

Bendungan Temef, yang berlokasi di Desa Oenino dan Desa Kobaki, berada di daerah aliran sungai Noel Benanain dengan panjang mencapai 45,48 kilometer dan luas sekitar 550,98 kilometer persegi. Bendungan ini diproyeksikan akan memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Turut hadir dalam peresmian, jajaran manajemen PT Indra Karya, termasuk VP Corporate Secretary Okky Suryono, VP Operation and Business Development Gagah Guntur Aribowo, serta General Manager Engineering Division I Yuli Astuti, yang hadir bersama tim supervisi proyek Bendungan Temef. (esy/jpnn)


Bendungan Temef penting untuk menjaga ketersediaan air mendukung kesejahteraan dan ketahanan pangan di NTT


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News