Bengawan Solo Ancam 12 Daerah di Jawa Tengah

Daerah Hulu Sudah Terendam

Bengawan Solo Ancam 12 Daerah di Jawa Tengah
Bengawan Solo Ancam 12 Daerah di Jawa Tengah
Selama bertahun-tahun banjir yang menerjang wilayah aliran Bengawan Solo selalu membuat pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur tak berkutik. Sungai sepanjang 548 kilometer itu menyimpan kekuatan yang mampu mengubah daratan menjadi serupa lautan.

Pada Maret 1966 Kota Solo tenggelam oleh luberan Bengawan. Bahkan, tugu jam kota, yang tingginya hampir 3 meter di depan Pasar Gede, hanya terlihat ujungnya. Akhir 2007 amukan Bengawan Solo kembali terjadi. Saat itu hampir 12 kabupaten di sepanjang sungai tergenang. Jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah dan Jawa Timur mencapai 102 orang. Ribuan warga juga harus meninggalkan tempat tinggalnya.

Namun, pengamatan Perum Jasa Tirta sedikit melegakan. Tingginya debit air di anak sungai Bengawan Solo yang menyebabkan banjir di kawasan Sragen dan Solo diprediksi tidak merembet ke Jawa Timur. Debit air hujan yang menggenangi kedua daerah tersebut bisa dialirkan ke Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri sehingga tidak mengalir ke wilayah timur.

Direktur Pengelolaan Perum Jasa Tirta Edhie Subagio mengatakan, permukaan air di Bengawan Solo dua malam lalu memang agak tinggi. Hal itu disebabkan hujan turun di beberapa kawasan di sekitar Bengawan Solo. Misalnya, Karanganyar, Sragen, dan Solo. "Airnya menumpuk di sungai," katanya tadi malam saat meninjau lokasi sungai.

SRAGEN - Bengawan Solo menebar ancaman. Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (30/1) siang hingga Sabtu (31/1) dini hari membuat hulu sungai terpanjang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News