Benih Bersubsidi Kurang Dilirik Petani
Kamis, 25 Februari 2010 – 13:52 WIB
JAKARTA- Ketergantungan petani pada bibit benih bersubsidi mulai berkurang. Ini dilihat dari realisasi penyaluaran benih unggul yang menurun drastis.
Kementerian Pertanian membeber data per Desember 2009 untuk benih empat komoditas utama, yaitu padi non hibrida, jagung hibrida, jagung komposit, dan kedelai yang disalurkan PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pertani. Dari target 60 ribu kg benih padi non hibrida yang disalurkan SHS, terealisasi 64.335 kg. Jagung hibrida yang tersalurkan hanya 1035 kg dari target 1.500 kg, jagung komposit realisasi 1.034 kg dari target 1.500 kg, dan kedelai 1.459 kg dari target 1.500 kg.
Baca Juga:
Sedangkan benih yang disalurkan Pertani untuk padi non hibrida realisasinya 7.355 kg dari target 35 ribu kg, jagung hibrida 570 kg dari target Rp1000 kg, jagung komposit 32 kg dari target 266 kg, dan kedelai 100 kg dari target 500 kg.
Rendahnya penyaluran benih unggul ini menurut Menteri Pertanian Suswono, karena sebagian besar petani tidak membeli benih bersubsidi. Mereka lebih memilih benih dari bantuan langsung bibit unggul (BLBU), cadangan bibit nasional (CBN), dan bantuan pemerintah lainnya.
JAKARTA- Ketergantungan petani pada bibit benih bersubsidi mulai berkurang. Ini dilihat dari realisasi penyaluaran benih unggul yang menurun drastis.
BERITA TERKAIT
- Soal Rancangan Permenkes, APTI: Petani Bakal Kesulitan Menjual Tembakau
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
- Lebih Dekat dengan Loyal Merchant, BNI Hadirkan Wonderful Movie Day 2024
- Pupuk Indonesia Dorong Swasembada Pangan lewat Safari MAKMUR di Cirebon
- Bea Cukai Kawal Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang
- Bea Cukai Dorong Pemahaman Kepabeanan dan Cukai di Kalangan Mahasiswa Melalui CGTC