Benjolan di Payudara Jangan Buru-buru Dioperasi, Bahaya!
jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia dr. Farida Briani Sobri mengingatkan untuk tidak buru-buru memilih opsi operasi untuk menangani benjolan di payudara.
Menurutnya, operasi bahkan bisa berdampak pada penyebaran kanker atau kemungkinan dilakukannya operasi ulang.
Farida menuturkan, dokter akan menilai terlebih dulu benjolan pada payudara berdasarkan pemeriksaan fisik.
Tujuannya, untuk melihat kategori BI-RADS 1,2,3,4 atau 5.
BI-RADS merupakan cara pembacaan benjolan berdasarkan hasil radiologi seperti USG atau mamografi.
Bila benjolan masuk BI-RADS 4 dan 5, maka dokter bisa mengambil tindakan core biopsy untuk mendapatkan hasil diagnosis patologi dan kepastian.
Biopsi merupakan pemeriksaan histopatologi, dengan mengirimkan contoh jaringan ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
“BI-RADS 1,2,3 kita lihat lagi. Kalau dia BI-RADS 1, di USG dengan klinis curiga maka core biopsy langkah berikutnya, kecuali kecurigaan klinisnya rendah, maka kita bisa kerjakan observasi,” ujar dokter Farida dalam sebuah diskusi virtual, dikutip Senin (4/10).
Dokter spesialis bedah onkologi mengingatkan benjolan di payudara jangan buru-buru dioperasi, bahaya.
- Sambut Tahun Baru Imlek, Hilton Bandung Perkenalkan Chinese Chef Baru
- Warga Bisa Nikmati Buah Beri Premium Gratis di Jakarta, Ini Lokasinya
- 3 Manfaat Air Rebusan Jagung yang Baik untuk Jantung
- 3 Manfaat Jeruk yang Baik untuk Ibu Hamil
- 4 Manfaat Air Kelapa yang Direbus, Wanita Pasti Suka
- 3 Khasiat Manggis, Bikin Penyakit Ini Ogah Menyerang