Benny Demokrat: Jokowi Tak Boleh Cawe-Cawe, Jaga Netralitas

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyebut Presiden RI Jokowi adalah figur kepala negara, bukan berstatus ketua umum partai tertentu.
Menurutnya, kepala negara sepantasnya bersikap netral menyikapi pemilu dan tidak berpihak ke kubu tertentu.
Dia mengatakan itu menanggapi pernyataan Jokowi yang mengaku siap cawe-cawe menyambut Pemilu 2024.
Cawe-cawe adalah ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan); ikut menangani.
"Kepala negara harus netral, tidak boleh cawe-cawe," kata Benny pada Selasa (30/5).
Legislator Komisi III DPR RI itu melanjutkan kepala negara dalam konteks pemilu tidak boleh cawe-cawe, termasuk dengan memakai alasan kepentingan bangsa.
"Kalau seperti itu, maka alasan yang sama bisa juga digunakan oleh Kapolri, oleh Ketua MA, Ketua MK, Jaksa Agung, KPK, dan BIN. Mau begitu semua?" tutur Benny.
Menurut pria kelahiran Manggarai, Nusa Tenggara Timur itu, presiden sebagai kepala negara wajib menjaga iklim demokrasi dan persaingan sehat dalam politik.
Apakah Presiden Jokowi boleh cawe-cawe, termasuk dengan alasan demi kepentingan bangsa? Apa itu cawe-cawe?
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik