Benny K Harman Ungkit Mahfud Siapkan Baju Putih sebelum Jokowi Umumkan Cawapres
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Benny K Harman mengungkit soal Menko Polhukam Mahfud MD menyiapkan kemeja putih menjelang pengumuman calon wakil presiden atau cawapres pendamping Jokowi (Jokowi) untuk Pilpres 2019.
Politikus Partai Demokrat itu menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3).
Awalnya Benny menanyakan motif Mahfud MD selaku ketua Komite TPPU membuka transaksi janggal Rp 349 triliun ke publik.
Legislator dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mendasari pertanyannya dengan perbedaan penjelasan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Mahfud MD soal transaksi janggal Rp 349 triliun.
Menurut Benny, sebaiknya Mahfud Md memanggil Sri Mulyani untuk menelusuri persoalan Rp 349 triliun itu daripada membeberkannya kepada publik.
"Kalau ada masalah dengan yang berkaitan dengan Menkeu, apa salahnya, Yang Terhormat Pak Menko? Panggil yang bersangkutan," ujar politikus yang kondang dengan inisial BKH itu.
Lebih lanjut Benny mengatakan Mahfud bisa menyampaikan kepada Menkeu Sri Mulyani soal temuan kejanggalan transaksi keuangan yang menyangkut pegawai di lingkungan Kemenkeu.
"Itu dalam logika saya sebagai anggota dewan (DPR) yang menjalankan fungsi pengawasan. Mengapa itu tidak dilakukan?" kata Benny.
Benny K Harman menceritakan soal istrinya pada 2019 pernah ingin berfoto bareng Mahfud MD yang saat itu disebut-sebut sebagai bakal cawapres pendamping Jokowi.
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP Gegara Membangkang & Temui Jokowi Saat Pilkada 2024
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Bicara Akar Masalah PSN PIK, Chandra Singgung Potensi Konflik Agraria
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia