Benteng Peninggalan Jepang Masih Kukuh Berdiri di Indramayu
jpnn.com, INDRAMAYU - Masyarakat Desa Dadap, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menemukan benteng untuk perlindungan yang merupakan peninggalan masa penjajahan Jepang, setelah puluhan tahun terpendam karena abrasi.
"Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Desa Dadap yang masih dapat menjaga tinggalan bernilai arkeolog," kata Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu Suparto Agustinus, Sabtu (4/1).
Ia mengatakan akan memasukkan temuan masa penjajahan itu ke dalam Objek Diduga Cagar budaya (ODCB) agar bisa dipertahankan.
Dia mengatakan benteng lindung, selain di Dadap juga ditemukan di Desa Karangsong. Hanya saja untuk yang di Karangsong kondisinya sudah rata dengan tanah akibat pembangunan perluasan pelabuhan perikanan.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu Dedy Musashi menjelaskan sudah melaporkan temuan masa kolonial tersebut ke Balai Arkeologi Bandung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.
"Temuan benteng masa kolonial ini dapat menjelaskan bahwa Dadap identik sebagai kawasan pelabuhan pada masa lalu," katanya.
Kepala Desa Dadap Asrikin mengatakan, temuan berupa bangunan pengintai atau benteng pada masa penjajahan Jepang itu sudah diketahui informasinya sejak 1970-an.
Namun, katanya, keberadaannya baru diketahui sekarang karena kondisinya terpendam abrasi.
Benteng peninggalan masa penjajahan Jepang ditemukan di Desa Dadap, Kabupaten Indramayu setelah puluhan tahun terpendam karena abrasi.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Gedung Kantor Peruri Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional
- 10 Ribu Tabung Gas Elpiji Oplosan Hasil Sitaan di Indramayu Dibawa Polda Jabar ke Bandung
- Warga Minta Pembangunan Hotel Tak Ganggu Cagar Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya