Bentengi Diri dari ISIS, Tunisia Bakal Bangun Tembok Sepanjang 160 KM
jpnn.com - TUNIS - Pemerintah Tunisia langsung membentengi diri pascaserangan kelompok ISIS terhadap turis-turis di negara tersebut. Tunisia berencana membendung para kelompok teroris ini, dengan cara membangun tembok sepanjang 160 kilometer yang berbatasan langsung dengan Libya.
Rencana tersebut langsung diumumkan Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, Jumat (10/7). "Pembangunan tembok itu sebagai langkah keselamatan terbaru setelah dua serangan oleh militan ISIS terhadap wisatawan asing yang mengancam negara dan ekonomi negara," ujar Essid dalam pernyataannya.
Rencana membangun tembok itu dikemukakan sejak 2012 lalu, namun kini pihak berkuasa di sana merasa itu perlu disegerakan, menyusul rentetan serangan bulan lalu di Sousse.
Pergerakan militan di Tunisia dan Libya mempunyai kaitan erat sejak tahun 1980-an. Malah, sejak 2012 militan Tunisia diyakini menjalani pelatihan di Libya setelah perang saudara di negara itu.
Presiden Beji Caid Essebsi mengumumkan negara dalam keadaan darurat selama 30 hari minggu lalu disebabkan situasi yang tidak aman di negara tersebut.
Seorang lelaki bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pusat pelancongan di Sousse yang menewaskan 38 pelancong asing. Sebelumnya, terjadi pula insiden penembakan oleh dua orang pria di museum nasional yang mengakibatkan 21 pelancong tewas. (ray/jpnn)
TUNIS - Pemerintah Tunisia langsung membentengi diri pascaserangan kelompok ISIS terhadap turis-turis di negara tersebut. Tunisia berencana membendung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich