Bentrok Berdarah di Mesir
Kamis, 10 Maret 2011 – 09:32 WIB
KAIRO -- Gejolak pascarevolusi masih terus terjadi di Mesir. Satu hari setelah kabinet baru Negeri Piramida itu dilantik, bentrok berdarah kembali pecah di Tahrir Square kemarin (9/3). Ratusan orang terlibat dalam bentrok dua kelompok beda ideologi di jantung Kota Kairo tersebut. Sedikitnya dua orang dilaporkan terluka. Untung, serangan balasan dengan senjata seadanya itu mampu memukul mundur aktivis pro-Mubarak. Kendati demikian, kelompok prodemokrasi tetap siaga. Mereka memperketat penjagaan di Tahrir Square. Seperti Mohammed, para aktivis prodemokrasi yang lain yakin bahwa kelompok pro-Mubarak akan kembali lagi ke Tahrir Square dan melancarkan serangan baru.
"Beberapa jam lalu, kelompok pro-Mubarak menyerang kami dan berusaha menerobos masuk ke Tahrir Square. Tetapi, kami berhasil mendesak mundur mereka dengan batu dan pentungan," kata aktivis prodemokrasi Mouez Mohammed saat diwawancarai Agence France-Presse. Dia menambahkan bahwa kelompoknya terpaksa menggunakan batu dan pentungan sebagai senjata karena kubu pro-Mubarak bersenjata pisau dan pedang.
Baca Juga:
"Ratusan orang tiba-tiba mendatangi Tahrir Square dengan menenteng senjata tajam. Di antaranya, pisau dan golok." Demikian keterangan dari salah satu stasiun televisi nasional Mesir dalam siaran langsungnya dari Tahrir Square. Tidak lama kemudian, layar menayangkan gambar kerusuhan di Alun-Alun Kairo tersebut. Tampak para aktivis prodemokrasi berusaha menghindari sabetan pedang dan membalas serangan dengan batu.
Baca Juga:
KAIRO -- Gejolak pascarevolusi masih terus terjadi di Mesir. Satu hari setelah kabinet baru Negeri Piramida itu dilantik, bentrok berdarah kembali
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan