Bentrok Berdarah di Mesir

Bentrok Berdarah di Mesir
Bentrok Berdarah di Mesir
KAIRO -- Gejolak pascarevolusi masih terus terjadi di Mesir. Satu hari setelah kabinet baru Negeri Piramida itu dilantik, bentrok berdarah kembali pecah di Tahrir Square kemarin (9/3). Ratusan orang terlibat dalam bentrok dua kelompok beda ideologi di jantung Kota Kairo tersebut. Sedikitnya dua orang dilaporkan terluka.

"Beberapa jam lalu, kelompok pro-Mubarak menyerang kami dan berusaha menerobos masuk ke Tahrir Square. Tetapi, kami berhasil mendesak mundur mereka dengan batu dan pentungan," kata aktivis prodemokrasi Mouez Mohammed saat diwawancarai Agence France-Presse. Dia menambahkan bahwa kelompoknya terpaksa menggunakan batu dan pentungan sebagai senjata karena kubu pro-Mubarak bersenjata pisau dan pedang.

"Ratusan orang tiba-tiba mendatangi Tahrir Square dengan menenteng senjata tajam. Di antaranya, pisau dan golok." Demikian keterangan dari salah satu stasiun televisi nasional Mesir dalam siaran langsungnya dari Tahrir Square. Tidak lama kemudian, layar menayangkan gambar kerusuhan di Alun-Alun Kairo tersebut. Tampak para aktivis prodemokrasi berusaha menghindari sabetan pedang dan membalas serangan dengan batu.

Untung, serangan balasan dengan senjata seadanya itu mampu memukul mundur aktivis pro-Mubarak. Kendati demikian, kelompok prodemokrasi tetap siaga. Mereka memperketat penjagaan di Tahrir Square. Seperti Mohammed, para aktivis prodemokrasi yang lain yakin bahwa kelompok pro-Mubarak akan kembali lagi ke Tahrir Square dan melancarkan serangan baru.

KAIRO -- Gejolak pascarevolusi masih terus terjadi di Mesir. Satu hari setelah kabinet baru Negeri Piramida itu dilantik, bentrok berdarah kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News