Bentrok Berdarah di Mesir

Bentrok Berdarah di Mesir
Bentrok Berdarah di Mesir

Korban tewas diidentifikasi sebagai Rabie Al Nahdi. Sementara itu, seorang lain dilaporkan terluka. "Seorang pendukung Saleh tewas dan seorang lain terluka dalam bentrokan Rabu subuh," terang para demonstran di Hadramaut seperti dilansir Agence France Presse.

Masih di Seiyun, aparat keamanan menggunakan gas air mata dan tongkat pemukul untuk membubarkan ribuan demonstran yang turun ke jalan untuk menuntut Saleh mundur. Beberapa kali juga terdengar suara tembakan peringatan ketika massa melawan dengan melempari aparat. Seorang petugas medis di Seiyun mengatakan telah menerima dua orang yang mengalami luka-luka.

Dari ibu kota Provinsi Hadramaut, Mukala, ratusan orang juga turun ke jalan untuk menolak rezim Saleh. Sementara itu, di ibu kota Sanaa, seorang demonstran tewas setelah dirawat karena tertembak. Polisi melepaskan tembakan ke arah demonstran setelah tidak mampu mengendalikan massa yang berdemonstrasi di Universitas Sanaa. Selain seorang tewas, 98 demonstran dilaporkan terluka. Sebagian terluka karena tembakan peluru karet.

Kerusuhan tidak hanya terjadi di jalanan. Selasa (8/3), tentara setempat dikerahkan untuk meredakan kerusuhan di dalam penjara di pusat Kota Sanaa. Para tahanan menyandera puluhan penjaga dan menuntut Saleh turun.  Setidaknya, seorang tahanan tewas dan 80 orang lain terluka saat para penjaga melawan untuk mengendalikan situasi. (hep/cak/c11/dos)

KAIRO -- Gejolak pascarevolusi masih terus terjadi di Mesir. Satu hari setelah kabinet baru Negeri Piramida itu dilantik, bentrok berdarah kembali


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News