Bentrok di Peru Tewaskan Puluhan Orang
Selasa, 09 Juni 2009 – 13:36 WIB
LIMA - Senin (8/6) malam waktu setempat, atau Selasa (9/6) pagi WIB, tiga hari setelah bentrok berdarah antara penduduk asli dengan kepolisian Peru, situasi dilaporkan sudah mulai mereda. Sementara, sebagaimana diberitakan CNN, diperkirakan pula jumlah korban tewas saat ini mencapai lebih dari 30 orang, dengan 50 orang lainnya terluka. Warga keturunan Indian itu menyatakan bahwa daerah tersebut adalah tanah mereka, kendati mereka tak memiliki surat-surat formal untuk itu. Hingga akhirnya, ketika mereka memblokir jalan dan polisi turun tangan, bentrok pun tak terelakkan. Sejumlah korban tewas dan terluka bergeletakan sesudahnya, tanpa kabar yang pasti berapa jumlah mereka.
Sejauh ini, jam malam terhitung mulai pukul 15.00 hingga 06.00 waktu setempat masih terus diberlakukan, namun kedua belah pihak yang terlibat bentrok mengaku sama-sama menginginkan dialog dan tidak melanjutkan kekerasan. "Situasinya (saat ini) sudah lebih terkendali. Sudah ada kemungkinan untuk dialog," ungkap Menteri Luar Negeri Peru, Jose Andres Garcia Belaunde.
Kekerasan mulai pecah hari Jumat (5/6) waktu setempat, saat aparat polisi menyerang sebuah blokade jalan dekat Kota Bagua, di kawasan warga Amazonian, sebelah barat laut Peru. Sekitar 2.500 penduduk asli sebelumnya memblokir jalan utama di daerah itu dalam rangka protes terhadap pemerintah yang menjual lahan kepada perusahaan energi dan pelaku bisnis lain.
Baca Juga:
LIMA - Senin (8/6) malam waktu setempat, atau Selasa (9/6) pagi WIB, tiga hari setelah bentrok berdarah antara penduduk asli dengan kepolisian Peru,
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer