Bentrok Tanjungpriok, Kapolda Semestinya Dicopot
Fauzi Bowo Harus Bertanggungjawab
Rabu, 14 April 2010 – 19:10 WIB
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan terjadinya bentrokan berdarah di kawasan Tanjungpriok, yang berawal dari rencana penggusuran makam Mbah Priok di kawasan Koja, Tanjungpriok Jakarta Utara Rabu (14/4). Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menilai penanganan yang dilakukan oleh petugas Satpol PP DKI Jakarta yang dibantu pihak Kepolisian lebih mengedepankan arogansi.
Akibatnya, korban pun berjatuhan. “IPW prihatin dengan cara penanganan Kasus Priok Dua. Polisi dan Satpol PP melakukan cara arogan dalam menghadapi rakyat sehingga jatuh korban,” terang Neta.
Baca Juga:
IPW menilai Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sudah seharusnya bertanggungjawab atas meletusnya peristiwa berdarah tersebut. Ditambahkannya, Pejabat Kapolda dan Kepala Satpol Pamong Praja DKI harus dicopot dari jabatannya.
“Dengan meletusnya kasus Priok, IPW mendesak Kapolda dan Kepala Satpol PP dicopot dari jabatannya. Gubernur DKI juga harus bertanggungjawab,” terang Neta. Menurutnya, penggusuran paksa atas makam Mbah Priok harus dihentikan.
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan terjadinya bentrokan berdarah di kawasan Tanjungpriok, yang berawal dari rencana penggusuran makam
BERITA TERKAIT
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian