Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus
Rusuh di Utara Sittwe, Sedikitnya 20 Tewas
Jumat, 26 Oktober 2012 – 06:16 WIB
Suasana yang tak kondusif itu memaksa etnis Muslim Rohingya eksodus dari tempat tinggal mereka. Puluhan ribu Muslim Rohingya pun tinggal di tenda-tenda darurat di pinggiran Kota Sittwe. Awal pekan ini, ribuan Muslim Rohingya kembali tiba di tenda penampungan di Sittwe.
"Sepertinya, masih ada lebih banyak yang akan datang dalam waktu dekat ini. Padahal, kamp penampungan ini sudah mulai penuh sesak," kata Vivian Tan, jubir UNHCR (organisasi PBB yang mengurusi pengungsi) di Thailand. Dia menambahkan bahwa para pengungsi itu berdatangan dengan menggunakan perahu.
Tidak kurang dari 75.000 warga meninggalkan Rakhine sejak bentrok pecah pada 21 Oktober lalu. Sebagian besar di antara mereka, kata Tan, adalah etnis Muslim Rohingya. Sampai situasi keamanan pulih, para Muslim Rohingya itu terpaksa bertahan di kamp penampungan di Sittwe. Tanpa status kewarganegaraan yang jelas, mustahil bagi mereka untuk mencari perlindungan ke lokasi lain.
Bentrok tak berkesudahan di Rakhine dan kondisi para pengungsi Rohingya di kamp penampungan itu membuat PBB prihatin. "Kami sangat mengkhawatirkan kondisi para pengungsi dan korban kekerasan (di Rakhine)," kata Ashok Nigam, petinggi PBB di Yangon. Lewat pernyataan resminya, dia mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik bisa saling menahan diri. (AFP/RTR/CNN/hep/dwi)
YANGON - Konflik sektarian atau komunal di Myanmar belum mereda. Meski telah diberlakukan jam malam di Negara Bagian Rakhine, bentrok antaretnis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber