Bentrok Warga di Kei Besar, Sultan Ternate Menyampaikan Seruan
Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus menjaga silaturahmi untuk menciptakan suasana kamtibmas dalam bingkai budaya.
Menurut Hidayatullah, sudah banyak etnis yang para tokohnya telah dikukuhkan sebagai pemangku adat Kesultanan Ternate.
Artinya, semua etnis bersatu hidup rukun toleran dalam bingkai kebudayaan luhur bangsa Indonesia, khususnya nilai-nilai kearifan lokal Moloku Kie Raha yang sudah tercipta ratusan tahun lalu.
Sultan Ternate pun mengimbau agar masyarakat di Provinsi Maluku maupun Malut tidak terpancing apalagi provokasi mengenai konflik yang terjadi di Kei Besar.
Hidayatullah meminta jika terjadi gesekan agar diselesaikan secara berbudaya dengan mengedepankan dialog konstruktif antara seluruh tokoh pemangku adat maupun agama, TNI, Polri, dan pemda.
"tasi permasalahan masyarakat secara bersama-sama untuk menjaga pihak-pihak yang ingin menciptakan disharmoni di tengah masyarakat," kata Sultan Hidayatullah Sjah.
Sebelumnya, Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun minta masyarakat jangan terprovokasi dengan hoaks terkait konflik di Kei Besar.
Dia pun menegaskan bahwa bentrok warga di Kecamatan Kei Besar bukan konflik agama.
Sultan Ternate Hidayatullah Sjah menyampaikan seruan kepada warga yang tterlibat bentrok di Kei Besar, Maluku Tenggara.
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, Puluhan Orang Mengamuk
- Akses Gerbang SDN 1 Petir Ditutup dengan Tumpukan Batu, Kok Bisa?
- Tok! Muller Bersaudara Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara Buntut Sengketa Lahan di Dago Elos
- Komisi III DPR Minta Kapolri Jawab Aduan Masyarakat soal Sengketa Lahan Sawit Ini
- Kronologi Mahasiswa Unibba Jadi Korban Bentrok Demo di DPRD Jabar, Sebelah Matanya Mengalami Kebutaan
- Momen Mahasiswa Bentrok dengan Polisi di Gerbang Pancasila, Ada yang Menyala