Bentrok Warga di Timika Dipicu Dendam
Minggu, 31 Maret 2013 – 13:47 WIB

Bentrok Warga di Timika Dipicu Dendam
TIMIKA - Bentrok antara dua suku di Kabupaten Timika, Papua dipicu oleh dendam. Selain dua rumah hangus dibakar, kerusuhan ini juga mengakibatkan dua orang tewas.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar Timika (JPNN Group) di lokasi kejadian menyebutkan bahwa pada tanggal 29 Maret 2013 pukul 23.00 WIT di Jalan Patimura Jalur 6 Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika telah terjadi penyerangan dari kelompok masyarakat Suku Kei Kampung Bombai terhadap masyarakat Suku Kei Kampung Holat yang berujung pada pembakaran rumah dan pembunuhan.
Baca Juga:
Permasalahan tersebut diduga berawal dari masih adanya dendam antara masyarakat Suku Kei Kampung Bombay terhadap masyarakat Suku Kei Kampung Holat. Dendam itu berawal perselisihan dan pembunuhan terhadap Hendrikus Silubun pada tanggal 1 Januari 2013 di depan tempat Karaoke Diva di Jalan Budi Utomo, Timika, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika.
Selain itu, Masyarakat Suku Kei Kampung Bombay merasa kesal terhadap masyarakat Suku Kei Kampung Holat yang dianggap telah membuat masalah di Kali Kabur (lokasi pendulangan emas di area PT Freeport Indonesia) dengan masyarakat Suku Damal. Masyarakat Suku Kei sekarang ini merasa terasingkan dan tidak bisa mendulang lagi. (sms/awa/jpnn)
TIMIKA - Bentrok antara dua suku di Kabupaten Timika, Papua dipicu oleh dendam. Selain dua rumah hangus dibakar, kerusuhan ini juga mengakibatkan
BERITA TERKAIT
- Banjir di Cimanggung Sumedang Berangsur Surut
- Seorang Pria Meninggal Akibat Longsor di Garut, Pemprov Jawa Barat Kirim Bantuan
- Dedi Mulyadi Alihfungsikan Kendaraan Dinas Guburnur Jadi Mobil Rumah Sakit
- Karang Taruna Jakarta Utara Bantu Warga Terdampak Banjir di Kelapa Gading
- Polda Jateng: Kanitgakkum Satlantas Tersangka Kematian Darso Warga Semarang
- Guru di Kuansing Tewas Digorok Pakai Parang, Pelakunya, Astaga!