Bentrokan Berdarah Pecah di Kampung Ahmadiyah

Polisi Amankan Warga Negara Asing

Bentrokan Berdarah Pecah di Kampung Ahmadiyah
Bentrokan Berdarah Pecah di Kampung Ahmadiyah
Rudi (25), salah seorang pemuda yang bukan jemaat Ahmadiyah mengatakan, warga curiga dan tidak suka dengan kedatangan sejumlah wartawan asing. Pasalnya, para jurnalis asing itu mengambil gambar di perkampungan warga  usai melakukan peliputan di Kampung Ahmadiyah.

   

"Warga sempat negur, tapi wartawan asing itu bilang diperintahkan ustad berinisial B untuk ambil gambar," terang

Rudi yang juga merupakan warga Kampung Kebon Kopi.

   

Alasan tersebut, lanjut Rudy, memancing amarah warga karena wartawan asing ini belum melapor dan mendapatkan izin dari para tokoh masyarakat dan aparat kepolisian, TNI serta pemerintah Kecamatan dan Desa. Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula sekitar pukul 10:00. Saat itu, empat warga negara Belanda dan satu warga Indonesia melakukan peliputan di perkampungan Cisalada yang merupakan basis jemaat Ahmadiyah.

   

Namun saat melakukan pengambilan gambar, sejumlah warga mempertanyakan izin pengambilan gambar. Lantaran dimintai perizinan, akhirnya salah seorang perwakilan warga asing didampingi warga Indonesia, mendatangi kantor kecamatan sekitar pukul 13:00. Namun pemerintah kecamatan tidak memberikan izin. Pihak kecamatan berdalih, yang dapat memberikan izin adalah Kesbangpol Kabupaten Bogor.

BOGOR - Bentrokan berdarah antarwarga dan jemaat Ahmadiyah kembali pecah di Kampung Cisalada, Desa Ciampeaudik, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jumat (13/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News