Bentrokan di Pancoran, KontraS Sindir Jokowi yang Mengaku Korban Penggusuran

Bentrokan di Pancoran, KontraS Sindir Jokowi yang Mengaku Korban Penggusuran
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menuding kepolisian tidak mementingkan keselamatan warga terkait bentrok di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/3) malam.

Adapun Kontras mengungkap bahwa bentrokan tersebut terjadi karena permasalahan lahan antara PT Pertamina dan warga Pancoran Buntu II.

PT Pertamina merasa memiliki lahan yang telah ditempati warga Pancoran Buntu II.

"Salah satu momen puncak eskalasi kekerasan terjadi semalam. Warga Pancoran yang masih bertahan di tanah yang telah mereka tempati sejak lama mendapatkan serangan lemparan batu, bom molotov hingga gas air mata," tulis Kontras di Twitter, Kamis (18/3).

"Kepolisian hanya melindungi aset Pertamina, bukan keselamatan warga," tulis Kontras.

Kontras pun meminta Komnas HAM segera menangani kasus tersebut. Kontras juga meminta Polri untuk profesional dalam menyelesaikan permasalahan itu.

"Tolong @KomnasHAM untuk segera memantau serta @DivHumas_Polri untuk bersikap profesional yakni melindungi-mengayomi-melayani warganya!," tulis Kontras.

"Di 2021, di pemerintahan yang dipimpin Presiden @jokowi yg mengklaim bahwa dirinya adalah korban penggusuran, terjadi kekerasan dengan pengerahan aparat bersenjata & ormas. Konflik antara Warga Pancoran (Jaksel) & @pertamina berhiaskan kekerasan di dalamnya," tulis Kontras.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) ikut mengomentari bentrokan antara warga dengan aparat di kawasan Pancoran, Rabu (17/3)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News