Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter

Pengungsi 39 Ribu Jiwa, Sebagian Anak Trauma Psikis

Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter
Awan Panas yang disertai material gunung Merapi atau sering disebut Wedus Gembel kembali keluar dari kawahnya, sore kemarin. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
"Saya melihat ketika mereka berkumpul jadi satu, ada seorang anak tiba-tiba lari. Ketika mendengar gemuruh terlalu kencang, seketika itu mereka memeluk ibunya erat," kata dia ketika ketika meninjau posko di Gedung KPRI Kecamatan Dukun, kemarin.

Hal itu, katanya wajar mengingat kejadian erupsi merapi yang dirasa cukup menggemparkan warga sekitar. "Bagaimana tidak trauma. Ketika mereka tidur lelap tiba-tiba dibangunkan dan diajak berlarian. Hal ini tentu akan menggagu pikiran mereka," terangnya.

Untuk itu, ribuan anak yang tinggal di kawasan Gunung Merapi seperti di Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali membutuhkan pendampingan secara khusus. "Jangan sampai terjadi seperti yang dialami korban bencana ambrolnya situ gintung. Banyak anak trauma hingga mereka tumbuh dewasa, hanya karena proses pendampingan tidak pernah dilakukan," kata dia. (vie)


MUNGKID - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Selasa (26/10) hingga Minggu (31/10) dini hari telah meluruhkan hampir dua juta meter kubik material.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News