Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter
Pengungsi 39 Ribu Jiwa, Sebagian Anak Trauma Psikis
Senin, 01 November 2010 – 05:56 WIB
"Saya melihat ketika mereka berkumpul jadi satu, ada seorang anak tiba-tiba lari. Ketika mendengar gemuruh terlalu kencang, seketika itu mereka memeluk ibunya erat," kata dia ketika ketika meninjau posko di Gedung KPRI Kecamatan Dukun, kemarin.
Hal itu, katanya wajar mengingat kejadian erupsi merapi yang dirasa cukup menggemparkan warga sekitar. "Bagaimana tidak trauma. Ketika mereka tidur lelap tiba-tiba dibangunkan dan diajak berlarian. Hal ini tentu akan menggagu pikiran mereka," terangnya.
Untuk itu, ribuan anak yang tinggal di kawasan Gunung Merapi seperti di Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali membutuhkan pendampingan secara khusus. "Jangan sampai terjadi seperti yang dialami korban bencana ambrolnya situ gintung. Banyak anak trauma hingga mereka tumbuh dewasa, hanya karena proses pendampingan tidak pernah dilakukan," kata dia. (vie)
MUNGKID - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Selasa (26/10) hingga Minggu (31/10) dini hari telah meluruhkan hampir dua juta meter kubik material.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang