Bentuk Majelis Etik Golkar, Airlangga Disebut Abuse Of Power
jpnn.com, JAKARTA - Pembentukan Majelis Etik Golkar oleh Airlangga Hartanto dianggap sebagai langkah yang berlawanan dengan aturan partai.
Dengan pembentukan badan tersebutt, Airlangga dipandang menyalahgunakan wewenangnya untuk duduk kembali sebagai Ketua Umum Golkar.
Fungsionaris Golkar M Syamsul Rizal mengatakan, kepemimpinan Airlangga makin hari semakin menyalahi aturan.
BACA JUGA : Sungguh Terlalu, Admin WAG DPP Golkar Depak Member Pengkritik Airlangga
Setelah tidak melaksanakan rapat pleno sebagai evaluasi setelah Pemilu 2019, kebijakan Airlangga banyak melanggar aturan dasar dan anggaran rumah tangga dan peraturan organisasi (AD/ART dan PO).
"Majelis Etik itu instrumen abuse of power yang tidak jelas tugas dan fungsi juga kedudukan lembaganya," kata Syamsul dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/8).
Syamsul mengatakan, menteri perindustrian itu harusnya mengeluarkan kebijakan harus taat pada konstitusi organisasi sebagai sumber hukum tertinggi dalam partai.
Airlangga Hartarto dipandang menyalahgunakan wewenangnya untuk duduk kembali sebagai Ketua Umum Golkar.
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Indonesia dan Kanada Agendakan Percepatan Kesepakatan Perdagangan ICA-CEPA
- Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Bahas Program 'Two Countries Twin Parks'
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024