Bentuk Tim Independen di Bawah Presiden!
Untuk Selesaikan Kasus Rekening Gendut
Kamis, 29 Juli 2010 – 02:20 WIB
Menurutnya, cara yang lebih baik daripada memanggil kapolri adalah Komisi III mendesak presiden agar membentuk tim independen yang bekerja di bawah presiden untuk menyelesaikan kasus ini. "Seperti tim delapan yang dibentuk waktu ramai kasus cicak-buaya," ucapnya. Neta mengatakan bahwa pembentukan tim independen dirasa sangat perlu demi mewujudkan independensi dan keterbukaan. Jadi, ini bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Baca Juga:
Bagaimana dengan peran KPK dalam pengungkapan kasus ini? Neta pun tidak terlalu berharap banyak kepada lembaga antikorupsi tersebut. Sebab, berdasarkan pantauan IPW sejak KPK terbentuk, belum pernah sama sekali membongkar kasus korupsi di kepolian. Padahal, lanjutnya, kepolisian adalah salah satu institusi terkorup.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pihaknya akan tetap memanggil kapolri dalam panggilan kedua. Menurutnya, pemanggilan itu bukan hanya untuk mengorek informasi tentang penyelidikan laporan hasil analisis (LHA) yang dilakukan kepolisian. Bambang mengatakan, tujuan pemanggilan Kapolri adalah untuk memintai keterangan bagaimana LHA yang diberikan PPATK bica bocor. "Itu kan sangat rahasia," ucapnya.
Komisi III, lanjut Bambang ingin mengetahui ada apa sebenarnya dibalik tersebarnya LHA tersebut. Apakah ada muatan tertentu atau tidak. Karena itu, selain Kapolri, komisi yang membawahi bidang hukum dan HAM ini juga mengundang PPATK. "Ini (kebocoran) sangat penting. Harus segera diusut dan bagi pelakunya harus dikenakan pidana. Karena sudah melanggar undang-undang pencucian uang," imbuh politisi Partai Golkar itu.
JAKARTA - Upaya Komisi III DPR untuk memanggil Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) terkait penyelesaian kasus rekening gendut milik
BERITA TERKAIT
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia