Bentuk Tim Monitoring Elpiji

Per Juni 2010 Sudah 33 Kasus Ledakan Terjadi

Bentuk Tim Monitoring Elpiji
Bentuk Tim Monitoring Elpiji
Selain melakukan monitoring, Kemenakertrans juga akan melakukan sosialisasi penggunaan kompor gas kepada masyarakat pengguna. Menurut Muhaimin, penyebab kondisi peledakan gas elpiji karena terjadinya kebocoran regulator, terjadinya kebocoran pada selang, dan rubber seal tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, juga ada sejumlah faktor eksternal lain yakni karena terjadinya akumulasi gas akibat bocor sehingga apabila ada percikan akan terjadi peledakan. Hal itu dipicu oleh ventilasi ruangan kurang baik atau tabung elpiji yang digunakan palsu, ada kebocoran pada sambungan las, serta kurangnya sosialisasi kepada masyarakat perihal penggunaan tabung elpiji. "Idealnya, regulator dan selang harus mempergunakan standar SNI. Rubber seal dan ulir katup juga harus dalam kondisi baik," ujarnya.

Kondisi ideal lainnya, mengatur agar ventilasi ruangan tempat penggunaan tabung elpiji dengan memperhatikan laju alir udara sehingga apabila ada akumulasi gas bisa teralirkan keluar (dinetralisir).

Berdasarkan data Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), hingga Juni 2010, tercatat telah ada 33 kasus kecelakaan yang telah menewaskan delapan orang, dan mengakibatkan 44 orang luka-luka. Tahun 2009, jumlah kasus kecelakaan gas berjumlah 30 dalam setahun, dengan jumlah korban tewas 12 orang, dan luka-luka 48 orang. Tahun 2008, jumlah kasus kecelakaan tercatat sebanyak 27, dengan korban tewas dua orang dan luka-luka 35 orang. Tahun 2007, saat program konversi mulai dilakukan, terjadi lima kasus kecelakaan, dengan empat korban luka.

JAKARTA - Desakan agar ada langkah konkret pemerintah terhadap rentetan ledakan tabung gas elpiji mulai ditindaklanjuti. Kementerian Tenaga Kerja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News