Beraksi Ngeri di Langit Jogja demi Pujaan Hati

Beraksi Ngeri di Langit Jogja demi Pujaan Hati
Muhammad Gangsar Fitranto sebelum terbang dengan pesawat ringan trike bersama Jogja Flying Club di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Sabtu (8/4). Foto: Erwan Widyarto/JPG

Usai briefing, Gangsar dan Martin pun menandatangani surat pernyataan. Isi surat pernyataan menegaskan bahwa Gangsar terbang dengan pesawat trike atas dasar keinginannya sendiri.

“Jika terjadi insiden atau accident tidak akan menuntut apa pun kepada pihak mana pun,” demikian tertulis di surat pernyataan yang ditandatangani Gangsar dan sepengetahuan Kepala Seksi Binportdirga Iwan Setiawan S, AP itu.


Begitu urusan administrasi terbang beres, Gangsar dan Martin pun naik ke pesawat bernomor PK-S 189. Mereka lantas mengantre untuk tinggal landas di landasan pacu Bandara Internasional Adisucipto.

Setelah menunggu pesawat Garuda mengudara dan pesawat ringan CT (fixed wings) yang dibawa anggota JFC lainnya terbang, pesawat Gangsar dan Martin pun melesat membelah udara. Terbang mengarah ke timur lalu berbelok ke selatan.

Pesawat yang ditumpangi Gangsar lantas mengarah ke Pantai Depok di kawasan pantai selatan Jawa. Di kawasan yang berdekatan dengan Pantai Parangtritis, Bantul itu memang ada landasan untuk pesawat ringan.

Oh iya, sebelum Gangsar dan Martin terbang, Alan dan Anas sudah terlebih dahulu mengudara. Alan dan Anas bertugas mengambil gambar pesawat Gangsar dan Martin serta membawa spanduk ucapan selamat ulang tahun untuk Kuntari.

Sekitar 1,5 jam kemudian, pesawat keduanya kembali ke hanggar tempat semula parkir. Gangsar turun dari pesawat dengan senyum mengembang dan disambut Akbar Fitriawan. "Alhamdulillah selesai," ungkapnya.

Martin pun terlihat puas. Pengalaman terbang hari itu sungguh luar biasa.

Rasa cinta kepada pacar bisa membuat orang nekat melakukan hal-hal tak terduga. Hanya demi mengucapkan ulang tahun ke pacar, Muhammad Gangsar Fitranto

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News