Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Kurangi Biaya Kesehatan Akibat Merokok

"PTM ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, di antaranya kebiasaan merokok. Maka biaya kesehatan yang diakibatkan oleh PTM ini pastilah sangat besar dan membebani biaya kesehatan nasional,” kata Dimas dalam keterangannya, Senin (24/2).
Dimas menjelaskan beberapa negara seperti Inggris, Jepang, Selandia Baru, dan Filipina telah mengambil langkah progresif dengan mendorong perokok beralih ke produk tembakau alternatif.
“Di negara-negara tersebut, upaya menurunkan prevalensi merokok dilakukan dengan mendorong pemanfaatan produk tembakau alternatif sebagai upaya mengurangi bahaya merokok," jelasnya.
Dimas berharap pemerintah juga dapat mempertimbangkan produk tembakau alternatif yang merupakan implementasi dari konsep pengurangan risiko, sebagai salah satu strategi untuk menekan biaya kesehatan akibat merokok.
Dia menegaskan hal ini dapat mengurangi beban biaya kesehatan untuk pengobatan penyakit-penyakit tersebut. Namun, pemerintah juga perlu berhati-hati dalam mengimplementasikan konsep pengurangan risiko.
"Sebagai contoh, pemerintah harus tetap mengatur batasan umur pengguna, agar memastikan produk alternatif tidak diakses oleh anak-anak,” pungkas Dimas.(mcr8/jpnn)
Sebuah studi mengungkapkan produk tembakau alternatif, termasuk rokok elektronik bisa mengurangi biaya perawatan penyakit akibat rokok
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia