Berangkat Gadaikan BPKB, Kini Punya Tiga Rumah

Berangkat Gadaikan BPKB, Kini Punya Tiga Rumah
BERKAH NEKAT: Jeffry Kurniawan (kanan) bersama Jawa Pos di Seoul. Foto: Rohman Budijanto/Jawa Pos

Dia juga mulai bisa mengirim uang kepada orang tuanya di Surabaya, 90 persen gajinya. Sebab, semua kebutuhan sehari-hari dijamin perusahaan. ’’Saya mulai bisa beli HP. Waktu itu ada Nokia sekitar KRW 350.000,’’ ungkapnya. Sekarang Nokia sudah tersingkir di Korea oleh kemonceran Samsung.

Dari bonek, Jeffry mulai serius mengurus legalitas. Setelah masa berlaku visa kerjanya habis, dia pulang pada 2007. Hampir setahun, seminggu tiga kali, dia menekuni bahasa Korea di Universitas Surabaya (Ubaya).

Penguasaannya lancar, apalagi pengajarnya native speaker Korea. Selepas itu, dia masuk lagi ke Korea sebagai tenaga kerja legal, lewat BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). ’’Masuknya harus tes dan saya lulus,’’ kata Jeffry bangga.

Dia bekerja di pabrik kusen dan pintu pres dari logam. Gaji pokoknya KRW 1.400.000 (sekitar Rp 14 juta), belum termasuk lembur. Lalu, dia pindah lagi dan kini di perusahaan Mark Line di pinggiran Seoul, Yoggok.

Jeffry kini bekerja sebagai operator mesin hot stamping. Yakni, pengecapan merek atau label dengan teknologi pemanasan seperti sablon modern. Gajinya sekitar KRW 2.000.000 (sekitar Rp 20 juta).

Kemakmuran pun datang. Uang kirimannya ke Surabaya dibelikan tanah dan digunakan untuk membangun kos-kosan 12 kamar pada 2008. Investasinya bertambah dengan empat kamar kos-kosan yang kelasnya lebih tinggi. Penghasilan dari kos-kosan yang dikelola orang tuanya itu lumayan, sekitar Rp 5 juta sebulan.

Untuk rumah pribadi, Jeffry membeli tanah 8 x 13 meter di kawasan Sidotopo. Dia sedang menyelesaikan bangunan tersebut. ’’Sekarang sedang ngedek,’’ katanya. Setelah didek cor beton untuk lantai dua, finishing menyusul. Rumah itu dibangun untuk siap-siap bila Jeffry kembali ke Surabaya.

Meski mampu menyiapkan masa depan, Jeffry masih mencari pendamping hidup. Usianya sudah cukup matang.

DENGAN ransel Samsonite dan sepatu Nike, Jeffry Kurniawan tidak berbeda dengan anak-anak muda Korea yang modis. Dengan bahasa Korea yang lancar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News