Berangkat Sehat, Syamsuri Berharap Pulang ke Tanah Air
Musim haji memasuki masa kepulangan ke tanah air. Namun, banyak jamaah Indonesia yang tergolek lemah di rumah sakit.
M. SHOLAHUDDIN, Makkah
RAUT muka Syamsuri penuh kepasrahan. Mulutnya komat-kamit mengucap zikir. Sambil berbaring, sesekali pria 73 tahun asal Pulau Bawean, Jatim, itu berusaha menggerakkan dua kakinya. Syamsuri adalah salah satu pasien yang kemarin (24/10) baru masuk ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.
Usia lanjut tidak menghalangi Syamsuri untuk berangkat haji sendiri. Tanpa istri, anak, atau anggota keluarga lain. "Ingin pulang," katanya lirih.
Cairan infus mengalir melalui tangan kiri. Di tangan kanannya ada dua gelang tanda identitas jamaah. Satu gelang karet, satu lagi dari besi.
Semestinya Syamsuri bersama anggota kloter 14 embarkasi Surabaya (SUB) pulang ke tanah air pada Minggu (27/10). Tapi, dengan kondisi yang masih tergolek, dia sangat mungkin tidak bisa pulang bareng rombongan.
Saat berangkat ke Arab Saudi, keadaan Syamsuri sehat. Dia juga berhasil menyelesaikan seluruh prosesi haji. Namun, ketika menanti waktu pulang ke tanah air, dia mendadak sakit dan hanya bisa tergolek di pembaringan.
Syamsuri tidak sendiri. Banyak jamaah haji yang terbaring dalam perawatan medis. Di BPHI Makkah saja ada 45 pasien. Belum lagi di perawatan sektor-sektor maupun di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Ada yang sudah dipulangkan lebih awal, ada juga yang terpaksa diundur.
Menurut Edi Supriatna, dokter BPHI Makkah, banyak kepulangan jamaah yang terpaksa tanazul (dimutasi) lantaran deraan sakit. Baik tanazul awal maupun mundur. Sejauh ini sudah terdata sekitar 80 orang yang diusulkan untuk pulang lebih cepat. Di antara jumlah itu, 14 orang telah disetujui.
"Banyak pertimbangan saat jamaah sakit harus dipulangan lebih cepat. Antara lain, mendapat perawatan lebih lanjut di tanah air," ujarnya.
Musim haji memasuki masa kepulangan ke tanah air. Namun, banyak jamaah Indonesia yang tergolek lemah di rumah sakit. M. SHOLAHUDDIN, Makkah
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara