Berangkatkan 200 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Akan Terus Bertambah
jpnn.com, JAKARTA - Di Hari Buruh Sedunia, pemerintah Indonesia memberangkatkan 200 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan.
Pemberangkatan tersebut melalui program goverment to goverment atau G to G antara Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan pemerintah memasang target pada 2023 kuota pemberangkatan ke Korsel akan melibihi dari angka tahun sebelumnya.
Sebab, di 2022 silam sebanyak 11.545 PMI ditempatkan di Korea Selatan.
"Kami yakin pada 2023 akan terus bertambah, padahal pada tahun-tahun sebelumnya kita hanya bisa menempatkan 7.000 pekerja, artinya apa Korea menjadi idol penempatan kita bagi semua anak bangsa," kata Benny di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (1/5).
Bennye menjelaskan semenjak Januari 2023 hingga hari ini, sebanyak 4.632 PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G to G untuk sektor vising dan manufaktur.
"Terhitung sejak Januari 2023 kita sudah menempatkan 4.632 PMI ke Korea Selatan dan sekarang bulan keempat, jadi masih ada delapan bulan lagi karena hitungannya satu tahun 12 bulan," ungkapnya.
Meski banyak PMI yang berangkat pihaknya berkomitmen untuk melindungi para pakerja migran tersebut dari para mafia. Sebab sampai saat ini banyak PMI yang terjebak rayuan sindikat, sehingga menjadi ilegal.
Di Hari Buruh Sedunia, pemerintah Indonesia memberangkatkan 200 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korsel.
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Lewat Program ini PMI di Singapura Dipersiapkan Agar Punya Masa Depan Lebih Cerah
- Bisnis Plasma Darah di PMI Dipertanyakan
- Agung Laksono Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran
- Perdana, Universitas Terbuka Gelar Wisuda Langsung dari Jepang