Berani Ganggu Program Pertanian, KSAD: Dandim Pun Saya Akan Copot!

Berani Ganggu Program Pertanian, KSAD: Dandim Pun Saya Akan Copot!
Mentan Amran Sulaiman dan KSAD Jenderal Mulyono. Foto: dok. Humas Kementan

Kesuksesan ini pun diakui lembaga internasional. Badan Pangan PBB (Food and Agriculture Organization/FAO), misalnya.

Malah, berdasarkan The Economist Intelligence Unit (EIU), lonjakan keamanan pangan Indonesia (Global Food Security Index) paling tinggi dan nomor satu.

"Sustainable agriculture (keberlanjutan pertanian) 16 dunia. Tapi, ada kebanggan, karena Amerika Serikat di bawah kita," ungkapnya.

Rapor hijau tersebut mendorong Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, meminta Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air, Zoir T Mirzaev, datang ke Indonesia dan mencari tahu caranya menggairahkan sektor pangan.

"Mereka minta apa yang dilakukan Indonesia. Aku bilang, 'Hanya tiga, kerja, kerja, kerja'," aku Menteri Amran.

Menteri Amran pun menegaskan Kementan bertekad untuk kembali mendongkrak capaian pertanian Indonesia, khususnya ekspor dan kualitas.
Caranya, menggeliatkan sektor pertanian di perbatasan. Sebab, selain menguntungkan bagi masyarakat setempat, juga lebih menguntungkan bagi negara penerima impor.

"Mereka (Amerika dan Argentina, red) butuh biaya angkut satu bulan, aku tinggal lempar," jelasnya.

Adapun komoditas yang dicanangkan di Malaka, Kepulauan Riau, Entikong, Belu, dan Lingga, adalah padi organik, mengingat menjadi kebutuhan pembeli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News