Berani Sebar Hoaks Bakal Didenda Rp 1 Miliar
jpnn.com, BALIKPAPAN - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yustan Alpiani mengatakan, penyebar hoaks bisa dijerat Pasal 28 Ayat 1 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Dalam pasal itu disebutkan setiap orang sengaja dan/atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan terancam pidana maksimal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.
“Makanya, sebelum disebar, cross check kebenaran dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Alpiani, Rabu (24/1).
Dia meminta masyarakat berhati-hati menyebarkan pesan berantai.
“Walapun hanya bercanda, tapi bisa berpotensi merugikan orang lain,” kata Yustan.
Menurut Yustan, orang yang meneruskan pesan hoaks juga bisa dijerat UU ITE karena dianggap mendistribusikan kabar bohong.
“Kalau dapat pesan berantai yang sekiranya hoaks, jangan sembarang diteruskan. Laporkan ke polisi,” ujar Yustan.
Yustan mengatakan, pesan hoaks bisa dilaporkan pidana karena sudah masuk delik hukum. (aim/one/k15)
penyebar hoaks bisa dijerat Pasal 28 Ayat 1 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Redaktur & Reporter : Ragil
- Tak Ingin Hoaks Merambah ke Pelajar, AKP Sumaryadi Datangi SMAN 1 XIII Koto Kampar
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Pembangunan IKN Jadi Daya Ungkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur
- Kapolres Siak Motivasi Pelajar di Dayun, Ingatkan Bahaya Hoaks-Pentingnya Pilkada Damai
- Polresta Pekanbaru Edukasi Pelajar tentang Pilkada Damai, Jangan Terpengaruh oleh Hoaks
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Bermasalah Lagi, Website SSCASN Susah Diakses, Serbaironi