Berantas Mafia Pelabuhan, Jaksa Agung: Tindak Tegas Jika Ada Indikasi Oknum Aparat Terlibat
jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menginstruksikan jajarannya melakukan tindakan tegas apabila ada indikasi oknum aparat yang terlibat dan menjadi backing para mafia pelabuhan.
"Tindak tegas jika ada indikasi oknum aparat yang terlibat dan menjadi backing para mafia pelabuhan," kata Burhanuddin dikutip dalam keterangan tertulis Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung yang diterima di Jakarta, Minggu (14/11).
Jaksa Agung dalam kunjungan kerja ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, menginstruksikan jajaran kejaksaan yang wilayah hukumnya terdapat pelabuhan agar segera bergerak melakukan operasi intelijen memberantas mafia pelabuhan.
Burhanuddin mengatakan para mafia pelabuhan telah menyebabkan tingginya biaya logistik di pelabuhan.
Menurutnya, hal ini dapat menghambat proses bisnis dan investasi, serta memiliki efek domino, yaitu minat investor menjadi rendah.
Sehingga, lanjut dia, mengakibatkan berkurangnya lapangan pekerjaan dan daya beli masyarakat akan ikut menjadi rendah.
Dia menuturkan biaya logistik di pelabuhan Indonesia masih tinggi dibandingkan di pelabuhan China sekitar 15 persen dan di pelabuhan Malaysia yang hanya 13 persen.
Menurutnya, tingginya biaya logistik tersebut, tidak terlepas dari faktor belum efektifnya kegiatan sistem bongkar muat di pelabuhan, serta adanya indikasi mafia pelabuhan yang makin memperkeruh keadaan.
Jaksa Agung ST Burhanuddin memerintahkan jajarannya menindak tegas jika ada indikasi oknum aparat terlibat dan menjadi backing mafia pelabuhan. Â
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- Kasus Tom Lembong, Komisi III Tak Ingin Diproses karena Pesanan
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Bantah Pengepungan Kejagung, Dankorbrimob: Tidak Ada yang Superior Di Republik Ini
- Rapat Bareng Jaksa Agung, Legislator Golkar Bertanya Kinerja PPA Kejagung
- Soal Kasus Tom Lembong, Jaksa Agung: Kami Tidak Pernah Punya Maksud Politik