Berapa Besar Peluang Gerindra Gabung Koalisi Jokowi? Simak Nih Penjelasan Jubir Prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak merespons pertanyaaan wartawan terkait berapa besar peluang Partai Gerindra gabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
“Terkait dengan koalisi, apakah Gerindra bergabung dengan Pemerintah? Sampai detik ini pak Prabowo belum menentukan sikap, demikian juga pak Jokowi,” kata Dahnil kepada wartawan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (14/10).
Menurut Dahnil, Prabowo belum membuat pernyataan mengenai apakah Gerindra berada pada posisi sebagai oposisi atau sebaliknya berada di dalam koalisi untuk mendukung pemerintahan Jokowi. “Termasuk belum ada sikap resmi Pak Jokowi mengenai akan memberikan sekian banyak menteri ke Gerindra atau ke Pak Prabowo,” kata Dahnil.
Dia menegaskan Prabowo maupun Jokowi belum ada statement terang mengenai posisi Gerindra. “Bahkan Prabowo sejak awal mengatakan kami siap menjadi oposisi, atau dalam bahasa kami itu mitra kritis tetapi kami juga siap menjadi bagian dari pemerintahan. Tentu tergantung dengan kebutuhan pak Jokowi, karena secara formal, Pak Prabowo sudah menyampaikan,” tegas Dahnil.
Dahnil menambahkan peluang Gerindra masuk ke dalam pemerintahan sangat tergantung pada kebutuhan Presiden Jokowi.
“Peluang-peluang ini sangat tergantung dengan kebutuhan Presiden Jokowi. Gerindra dan Pak Prabowo dalam posisi siap menjadi oposisi dan siap juga jadi mitra pemerintah dari dalam,” tegas Dahnil.(fri/jpnn)
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak merespons pertanyaaan wartawan terkait berapa besar peluang Partai Gerindra gabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Kejaksaan Didukung Penuh Prabowo untuk Bereskan Korupsi Minyak Mentah
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Laskar Merah Putih Ajak Masyarakat Dukung Kejagung Berantas Korupsi
- Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo