Beras Bansos Tak Layak Konsumsi Beredar di Angke, Bulog Langsung Bergerak

jpnn.com, JAKARTA - Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten bersama PT Pos Indonesia menarik kembali beras bansos pemerintah yang tak layak konsumsi dan telah menyebar di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Menurut Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten Volta Aresta, pihaknya mengetahui kejadian tersebut pada Sabtu (7/8).
Saat itu diketahui beras bansos di beberapa RW, wilayah Angke tak layak konsumsi, yakni, dalam kondisi basah dan berbau tak sedap.
"Kami langsung mendatangi lokasi dan menggantinya dengan beras yang layak untuk dikonsumsi malam itu juga," kata Volta dalam keterangan tertulis, Senin (9/8).
Penggantian beras oleh Bulog itu dilakukan di RW 06 dan 011. Total sebanyak 120 kilogram beras layak konsumsi sudah dikirim ke dua RW tersebut.
Volta menambahkan bahwa beras bansos itu bisa basah karena terkena tetesan air hujan.
"Beras yang dari pemerintah itu beras medium, soal beras basah, dan sedikit menggumpal itu lantaran terjadi karena hujan dan kepanasan," ujar Volta. (cr1/jpnn)
Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten bersama PT Pos Indonesia menarik kembali beras bansos pemerintah yang tak layak konsumsi dan telah menyebar di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, simak selengkapnya.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- HKTI Yakin Kepemimpinan Mayjen Novi Helmy dapat Memacu Kinerja Bulog
- Mayjen Novi Diyakini Bisa Meningkatkan Performa Kinerja Bulog
- Optimalisasi Gudang, Bulog Siap Tampung 3 Juta Ton Gabah Petani