Beras dan Jagung Terpaksa Masih Diimpor
Sabtu, 20 Oktober 2012 – 07:23 WIB
JAKARTA - Swasembada pangan sepertinya masih menjadi mimpi yang belum kesampaian. Meski ada komitmen dari pemerintah untuk menekan impor bahan pangan, namun tingginya kebutuhan dan rendahnya pasokan membuat keran impor kembali dibuka." Suswono menyebut, selain beras, pemerintah juga membuka impor untuk komoditas jagung. Menurut dia, kebutuhan jagung yang sebesar 18 juta ton sebenarnya bisa dipenuhi dari dalam negeri. Namun, di luar itu masih ada kebutuhan jagung untuk pabrik pakan ternak yang belum bisa dipenuhi semuanya. "Karena itu, untuk stok akan impor lagi 1,5 juta ton," ucapnya."
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, hingga akhir tahun nanti, masih ada dua komoditas pangan yang terpaksa harus diimpor, yakni beras dan jagung. "Ini untuk mencukupi kebutuhan dan stok," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (19/10).
Baca Juga:
Untuk beras, menurut Suswono, Bulog ditargetkan untuk memiliki stok hingga 2 juta ton. Hingga akhir tahun, serapan beras dari petani diperkirakan naik dari 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton. "Jadi, untuk memenuhi (stok) 2 juta ton, tambah lagi (impor) 700 ribu ton," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Swasembada pangan sepertinya masih menjadi mimpi yang belum kesampaian. Meski ada komitmen dari pemerintah untuk menekan impor bahan pangan,
BERITA TERKAIT
- BTN Gelar Anugerah Jurnalistik & Foto 2025, Ada Hadiah Rp 175 Juta
- Kenaikan PPN 12% Dinilai Meningkatkan Angka Pengangguran
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Perkuat Organisasi Koperasi, Dekopin Gelar Munas Bersama
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Tinjau Pertamina Digital Hub, Wamen BUMN Pastikan Pasokan Energi Aman Jelang Tahun Baru