Beras dan Jagung Terpaksa Masih Diimpor

Beras dan Jagung Terpaksa Masih Diimpor
Beras dan Jagung Terpaksa Masih Diimpor
Sebenarnya, pemerintah juga tidak tinggal diam. Misalnya, saat ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah komando Menteri BUMN Dahlan Iskan tengah getol mencari 100 ribu hektar lahan padi. Selain itu, Kementerian Pertanian juga tengah berupaya mencari lahan baru untuk pengembangan komoditas lain."

Menurut Suswono, untuk menggenjot produksi gula, pemerintah berencana menambah 350 ribu hektar lahan tebu. Sedangkan untuk menambah pasokan kedelai, pemerintah kini mencari tambahan 500 ribu hektar lahan baru. "Tapi, ini memang tidak gampang," katanya.

Suswono mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengetahui jika ada lahan yang Hak Guna Usaha (HGU) nya sudah habis dan tidak diperpanjang, maka harus dilaporkan kepada Kementerian Pertanian.

Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, saat ini kinerja Bulog sudah baik. Misalnya, serapan beras dari petani yang mencapai 3 juta ton atau sama dengan realisasi penyerapan pada 2009. Namun demikian, dia mengakui bahwa cadangan beras pemerintah yang saat ini hanya 500 ribu masih dirasa kurang. "Kita inginnya 2 juta ton, jadi kalau tidak cukup (pasokan) dari lokal ya kita impor," ujarnya. (owi/kim)

JAKARTA - Swasembada pangan sepertinya masih menjadi mimpi yang belum kesampaian. Meski ada komitmen dari pemerintah untuk menekan impor bahan pangan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News