Beras dan Mitan Masih Mahal

Beras dan Mitan Masih Mahal
Beras dan Mitan Masih Mahal
MATARAM- Ramadan kali ini tampaknya menjadi bulan yang berat bagi warga Mataram, NTB. Ini lantaran harga berbagai barang kebutuhan pokok tak kunjung turun. Dua komoditas kebutuhan pokok yang harganya masih tinggi adalah beras dan minyak tanah (mitan). Tingginya harga kedua komoditas ini sudah berlangsung beberapa hari sebelum Ramadan tiba.

 

Di beberapa pasar tradisional, harga beras dengan kualitas super masih pada kisaran Rp 8 ribu per kilogram. Padahal, pada saat normal harga beras dengan kualitas ini tidak lebih dari Rp 7 ribu per kilogram. "Kami berharap harga beras kembali normal. Ini benar-benar menyulitkan kami," kata Rahmi, salah satu ibu rumah tangga yang dijumpai Lombok Post (JPNN Grup) di Pasar Pagesangan.

Berbeda dengan beras, meski mahal tapi bisa ditemukan di pasaran, kondisi mitan justru semakin parah. Hampir di seluruh wilayah Kota Mataram, peredaran mitan sudah tidak ditemukan lagi. "Kami yang belum mendapatkan program konversi jadi kesulitan. Saya sudah berkeliling mencari penjual mitan, tapi tidak ada juga," tutur Sumarni, salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Sweta.

Peredaran mitan memang saat ini sedang dalam kondisi sangat parah. Kebijakan Pertamina yang mengurangi jatah mitan untuk Kota Mataram dan beberapa kabupaten/kota di NTB ditengarai menjadi penyebabnya. "Kelangkaan ini jelas karena stok dari Pertamina memang berkurang," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan.

MATARAM- Ramadan kali ini tampaknya menjadi bulan yang berat bagi warga Mataram, NTB. Ini lantaran harga berbagai barang kebutuhan pokok tak kunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News