Beras Ibukota Disuplai Daerah Pantura
Stok Akhir Tahun di Cipinang Cukup
Senin, 21 Desember 2009 – 22:36 WIB
Meski demikian, kata Sjamsul pula, selisih itu tidak bermasalah kalau harga dan kualitasnya memang kompetitif. Selain itu, biaya produksi memang diharapkan lebih efisien untuk petani di kawasan Sulawesi.
Baca Juga:
Salah satu Ketua Komite Kadin Indonesia, Safari Azis Husein, membenarkan besarnya potensi pasar beras di Pasar Induk Cipinang tersebut. Menurutnya, seharusnya potensi besar tersebut bisa dimanfaatkan oleh petani dan pemda, bukan hanya dari Pulau Jawa, tetapi juga Sulawesi. Terutama dari daerah Sulsel dan Sulteng yang memang dikenal cukup besar produksinya.
"Jangan hanya memikirkan bagaimana produksinya bisa mencapai overstock 2 juta ton, tapi bagaimana supaya hasil produksi itu juga bisa berputar di pasaran dan bisa memberi keuntungan lebih," kata mantan Ketua Kadin Sulsel Bidang Pertanian, Perikanan dan Kelautan itu.
Soal kendala di ongkos transportasi, Safari menyarankan bahwa harusnya juga ada upaya evaluasi agar biaya produksi lebih efisien. "Mungkin butuh sentuhan teknologi, infrastruktur, atau tata kelola yang lebih baik. Misalnya, mungkin butuh bibit yang lebih baik, sehingga bisa panen sampai empat kali setahun. Bisa juga dengan teknologi, atau pemupukan yang tidak terlalu banyak, sehingga ongkos produksi bisa ditekan dengan tidak mengurangi kualitas," paparnya.
JAKARTA - Kebutuhan beras masyarakat ibukota Jakarta adalah pangsa pasar yang cukup besar. Hanya saja, selama ini pasokan ke Pasar Induk Beras Cipinang
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global