Berawal dari Galau, Erik Priyono jadi Pengrajin Miniatur Motor Jadul

“Lagipula untuk miniatur seperti ini masih jarang di kota ini dan bahan bakunya bisa dicari dengan mudah,” imbuhnya.
Sekilas membuat miniatur seperti ini terlihat mudah. Namun sebenarnya butuh ketelatenan, karena harus detail hingga setiap lekuk kendaraan harus diperhatikan.
Bahkan untuk urusan membuat roda dan bannya, dirinya harus belajar selama sebulan penuh. Wajar saja, apa yang diperlihatkan pada koran ini sama persis dengan sepeda motor pada umumnya.
Namun jangan membayangkan jika ayah satu putra ini memiliki dasar di bidang permesinan. Dia justru tidak pernah berkecimpung di bidang itu, karena sebatas suka pada kerajinan.
Dimana sebelumnya ditumpahkan untuk membuat bonsai maupun kerajinan berbahan baku koran.
Sayangnya, untuk penjualan di dalam kota terhitung cukup sulit. Apalagi dengan harga Rp 200 ribu per unit dianggap terlalu mahal.
Padahal, konsumen dari luar kota justru menganggap harga yang ditawarkannya itu terlalu murah. Dia ingin mengembangkan miniatur jenis ini.
“Makanya, saat ini lebih banyak membuat jika ada pesanan. Terakhir ada 10 miniatur saya yang dibeli orang Jombang,” ujarnya.
Erik Priyono, warga Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jatim, mampu menyulap benda-benda bekas menjadi miniatur motor jadul. Padahal ini
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu